


Pengertian.
Sandi Ambalan yaitu karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan gambaran pernyataan kata hati para pramuka penegak atau pandega di ambalan/ racana.
Cipta, rasa, karsa dan cita-cita terasa bermakna bagi para anggotanya, maka dengan adanya sandi ambalan/ racana dapat menunjukan sikap positif dan kreatif dalam kehidupan sehari – hari bagi ambalan/ racana tersebut.
Menciptakan sandi :
1. Sandi ambalan/ racana diciptakan oleh penegak/ pandega dan diterima oleh seluruh anggotanya.
2. Penetapan sandi ambalan/ racana dilakukan dalam musyawarah ambalan/ racana.
3. Sandi ambalan/ racana yang telah ditetapkan menjadi milik ambalan/ racana dan ditentukan masa berlakunya.
4. Sandi ambalan/ racana dibaca di depan anggota pada saat diperlukan, antara lain dalam rangkaian upacara pembukaan dan penutupan latihan. Demikian pula sesuai adat istiadat yang telah ditetapkan.
Tulisan Sandi ambalan dapat ditulis dalam selembar kertas saja atau kain yang digulung, dan lainnya sesuai kreatifitas ambalan/ racana tersebut.
Berikut contoh Sandi Ambalan/ Racana :
SANDI AMBALAN/ RACANA
KEHORMATAN ITU SUCI
JAGA DIRI KARENA HARGA DIRI
BERBUDI LUHUR MENOLONG SESAMA
TAK KURANG AMAL KARENA KESUKARAN
SABDA PANDITA RATU
SATU KATA DALAM KEBENARAN
BERKETAPAN HATI SETIAP LANGKAH
PANTANG MENJILAT DAN MENYERAH
WIRA ADHI TARUNA
KSATRIA YANG SOPAN DAN PERWIRA
TAK KENAL STRATA DAN KASTA
MEMAPAH BAGI DUKA TANPA PAMRIH
BERSIAP UNTUK HIDUP DAN MATI DENGAN BAHAGIA
ITULAH KEHENDAK
DAN CITA CITA AMBALAN/ RACANA KITA
SEMOGA TUHAN MERACHMATINYA.
Dengan demikian sandi ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan pedoman kehidupan sehari-hari sebagai pegangan kehidupan di lingkungan di ambalan/ racana tersebut.
Adat ambalan adalah adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para Pramuka Penegak dan Pandega di Suatu Ambalan/ Racana.
Adat memiliki tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan tersebut, para Pramuka Penegak dan Pandega dapat membiasakan diri menepati segala peraturan yang berlaku di tempat mereka.
MEMAHAMI ADAT AMBALAN/ RACANA.
1. Proses pembuatan adat ambalan/ racana dilakukan seperti pembuatan sandi ambalan/ racana yaitu melalui musyawarah ambalan.
2. Adat ambalan/ racana sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi oleh setiap anggotanya. Jika seseorang merasa telah melanggar adat yang berlaku bersedia menerima sangsi.
3. Adat Ambalan / Racana harus mampu mendorong para anggotanya untuk bertindak disiplin., patuh dan mengarah kepada kehidupan bermasyarakat yang baik dan maju.
4. Di dalam adat Ambalan/ Racana harus terdapat ketentuan :
Wajib mengikuti renungan jiwa sebelum dilantik sebagai Penegak Bantara.
Variasi dalam melaksanakan pelantikan, dapat menimbulkan kesan menyenangkan yang sukar dilupakan bagi yang dilantik, seperti misalnya : sebelum dilantik harus mencuci wajahnya, lalu membersihkan dengan handuk putih, lalu menghormat kepada bendera sebelum memasuki ruangan, sujud kepada orang tuannya sebelum dilantik dll.
Pada upacara kenaikan tingkat, dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana ada pemberian pusaka sesuai dengan adat setempat, antara lain seperti : bamboo runcing beserta bendera merah putihnya, Panah beserta busurnya, keris dll. Pengadaan dan pemberian pusaka ini harus disertai maknanya.
Adat ambalan/ racana merupakan adat kebiasaan di lingkungan ambalan/ racana yang merupakan tingkah perilaku yang unik dan positif, contoh :
- Bagi yang terlambat datang harus menyalami seluruh anggota yang telah hadir terlebih dahulu,
- Saling memberikan salam saat bertemu dimana saja.
- Pada saat pembacaan sandi ambalan dalam upacara pembukaan/ penutupan latihan mengambil sikap/ gerakan tertentu.
Pada hakekatnya Adat ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan ciri khas kehidupan di lingkungan ambalan/ racana. ( bersambung )Warna dan Arti Kiasan Tanda Kecakapan Umum ( TKU )
a. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
b. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.
c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
d. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.
Arti warna:
1) warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
2) warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3) warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi.
4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.
PROPOSAL
PERKEMAHAN SABTU MINGGU ( PERSAMI )
Penerimaan anggota Penegak Ambalan Diponegoro
Gugus Depan Kota Samarinda 11.077 – 11.078
-----------------------------------------------------------------------------------
I. Pendahuluan. ( Latar Belakang Penyelenggaraan Kegiatan)
Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangasa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan membangun sebagai penerus generasi selanjutnya.
Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan.
Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota Pramuka ambalan Diponegoro dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang berkepribadian dan berjiwa Pancasila.
Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Amabalan, juga merupakan program kerja tahunan yang telah ditetapkan melalui musyawarah ambalan.
II. Dasar Kegiatan. ( Landasan / dasar penyelenggaraan)
1. Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2. Program Kerja Ambalan Diponegoro tahun 2004/2005.
3. Rapat Dewan Ambalan pada tanggal 4 September 2004.
III. Tujuan. ( Tujuan kegiatan yang hendak dicapai )
1. Pembekalan materi pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan bagi anggota Pramuka Gugus Depan 11.077 – 11.078.
2. Menanamkan disiplin dan mental yang lebih baik.
3. Penerimaan dan pelantikan anggota Ambalan Pramuka Penegak Gugus Depan 11.077 – 11.078.
IV. Motto. ( Semboyan selama pelaksanaan kegiatan )
Disiplin – Setia – Persaudaraan
V. Nama Kegiatan.( Beri nama kegiatan sesuai kegiatan yang dimaksud )
Perkemahan Sabtu Minggu (Persami)
Jenis Kegiatan :
1. Penjelajahan/ Haiking,
2. Pembekalan dan Pemantapan Materi Kepramukaan.
3. Penerimaan dan Pelantikan anggota.
4. Out Door Games.
5. Api Unggun.
6. Diskusi.
7. Upacara.
VI. Waktu dan Tempat. ( Menjelaskan waktu,tempat/ lokasi kegiatan, )
Hari/ Tanggal : Sabtu-Minggu, 2-3 Oktober 2004.
(Sabtu mulai 07.30 s/d Minggu 12.00)
Tempat : Bumi Perkemahan ............................
VII. Sistim Penyelenggaraan. ( Sistem/ Tehnis pelaksanaan, jadwal )
Kegiatan diselenggarakan dengan cara berkemah/ mendirikan tenda, dengan dibentuk tiap kelompok/ Sangga.
Jadwal Kegiatan Terlampir.
VIII. Peserta.( Siapa yang ikut, syarat, persyaratan lainnya )
1. Peserta adalah siswa-siswi kelas 1, atau anggota Pramuka yang telah memenuhi usia Penegak.
2. Sehat Jasmani dan Rohani serta mendapatkan ijin dari Orang tua.
3. Membawa perlengkapan berkemah dan keperluan Pribadi.
4. Memenuhi Persyaratan yang telah ditetapkan Panitia.
Daftar Peserta dan Persyaratan Terlampir.
IX. Kepanitiaan. ( Siapa yang jadi panitia, pelindung, penasehat dll )
Penyelenggaraan kegiatan telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari Anggota Pramuka Ambalan Diponegoro. Kepanitian tersebut dibentuk pada tanggal 4 September 2004.
Daftar susunan kepanitiaan terlampir.
X. Anggaran.( Sunber, besar iuran dan rencana pembiayaan )
Anggaran kegiatan bersumber dari ;
1. Iuran anggota/ Peserta.
2. Kas Ambalan.
3. Bantuan/ Subsidi pihak Sekolah.
Perincian anggaran dan kebutuhan terlampir.
XI. Penutup.
Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Selanjutnya atas kebijakan dan dukungan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Atas perhatuiannya diucapkan terima kasih.
Samarinda, 11 September 2004.
Ambalan Diponegoro
Gugus Depan 11.077 – 11.078
Pradana Putra, Pradana Putri,
_______________ _______________
Pembina Gudep 11.077. Pembina Gudep 11.078,
............................... ...............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah ....................
Selaku Ka Mabigus Gerakan Pramuka
…………………………………
Lampiran :
1. Jadwal Kegiatan.
2. Anggaran Penyelenggaraan.
3. Persyaratan dan Daftar Peserta.
4. Blangko surat ijin Orang Tua.
5. Susunan Panitia
By : Rekanmu, GS
AMBALAN DAN RACANA
Untuk Penegak disebut Ambalan sedangkan Pandega disebut Racana
1) Ambalan atau Racana terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka.
2) Ambalan Penegak dapat dibagi dalam satuan-satuan kecil yang disebut ‘sangga’ yang masig-masing terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Penegak. Sedangkan Racana Pandega tidak dibagi dalam satuan-satuan kecil
3) Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri.
4) Tiap sangga menggunakan nama dan lambang sesuai dengan aspirasinya, dengan ketentuan tidak menggunakan nama dan lambang yang sudah digunakan oleh badan dan organisasi lain.
5) Untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, Ambalan Penegak atau Racana Pandega dapat membentuk Sangga Kerja .Sangga Kerja bersifat sementara sesuai dengan tugas yang harus dikerjakannya.
6) Nama Ambalan/ Racana dapat mengambil nama Pahlawan, Tokoh yang berjasa kepada Negara atau nama lain yang memiliki arti bagi Ambalan/ Racana itu.
Pramuka Online, Jakarta.
Usai terpilih secara aklamasi pada Munas VIII Gerakan Pramuka di Pandansari, komplek Lemdikanas TRW Cibubur, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH menyampaikan hasil MUNAS VIII Gerakan Pramuka Tahun 2008 kepada Presiden RI selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, Susilo Bambang Yudhoyono, (18/12) di Istana Negara, sebagai berikut:
1. Dasar penyelenggaraan Munas 2008 adalah Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2003, Nomor: 12/Munas/2003 tentang Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 2008.
2. Motto Munas adalah �Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan� dengan tema �Revitalisasi Gerakan Pramuka Mewujudkan Kaum Muda Mandiri dan Cinta Tanah Air�.
3. Tempat Munas di Kompleks Lemdikanas Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Jakarta pada tanggal 15 s/d 18 Nopember 2008.
4. Peserta Munas berasal dari 33 Kwarda seluruh Indonesia dan Kwarnas dengan total jumlah sebanyak 332 orang dengan rincian 259 orang peserta, dan 73 orang peninjau.
5. Hasil-hasil Munas adalah sebagai berikut:
a. Penyempurnaan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, yang sesuai dengan Revitalisasi, lebih menekankan pada peningkatan satuan organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, baik untuk anggota muda maupun anggota dewasa
b. Pengesahan Rencana Strategis tahun 2009-2014, yang untuk lima tahun kedepan lebih ditekankan pada pelaksanaan fungsi pokok Gerakan Pramuka sebagai Lembaga Pendidikan Kader Bangsa.
c. Pemilihan Ketua Kwarnas, yang untuk masa bakti 2008-2013, terpilih kembali secara aklamasi Ketua Kwarnas yang lama.
d. Ditetapkannya penyelenggaraan temu giat berskala Nasional yakni:
� Perkemahan Putri tahun 2009 di Sultra (Kwarcab Bau-Bau),
� Perkemahan Budaya tahun 2009 di Jawa Timur (Kab Pacitan),
� Perkemahan Wirakarya tahun 2010 di Nanggroe Aceh Darussalam,
� Jambore Nasional 2011 di Sumatera Selatan (OKI),
� Lomba Regu Pramuka Penggalang Tingkat Nasional Tahun 2012 (LT.V-2012) di Jakarta, dan
� Raimuna Nasional tahun 2012 di Papua atau Jakarta, serta
� Munas Gerakan Pramuka IX tahun 2013 di NTT
e. Ditetapkannya prioritas temu giat berskala internasional yang akan diikuti yakni Jambore Asia Pasifik tahun 2009 di Philipina, Jambore ASEAN tahun 2010 di Malaysia, dan Jambore Dunia tahun 2011 Norwegia.
f. Lebih memantapkan organisasi dan program ASEAN Scout Association, yang kelahirannya dikembangkan dari gagasan Bapak Presiden.
g. Diterimanya Saka Wira Kartika sebagai bagian dari Satuan Karya Gerakan Pramuka.
h. Penetapkan Kwarda Tergiat masa bakti 2003-2008 yang dinilai berdasarkan peningkatan kinerja, yaitu sebagai berikut:
a. Wilayah I.
1) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau sebagai Kwarda Tergiat I
2) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara sebagai Kwarda Tergiat II
b. Wilayah II.
1) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta sebagai Kwarda Tergiat I
2) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat sebagai Kwarda Tergiat II
c. Wilayah III.
1) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Timur sebagai Kwarda Tergiat I
2) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Barat sebagai Kwarda Tergiat II
d. Wilayah IV.
1) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Tengah sebagai Kwarda Tergiat I
2) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Barat sebagai Kwarda Tergiat II
e. Wilayah V.
1) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan sebagai Kwarda Tergiat I
2) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara sebagai Kwarda Tergiat II
f. Wilayah VI.
1) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Papua Barat sebagai Kwarda Tergiat I
2) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Maluku sebagai Kwarda Tergiat II
i. Pemberian Penghargaan Lencana Tunas Kencana kepada 4 (empat) tokoh Gerakan Pramuka yaitu:
1) Kak H. Soedirman (Alm), Waka Kwarnas 1973-1978
2) Kak H. Koesno Utomo (Alm), Ka Kwarnari/Sesjen Kwarnas 1973-1978
3) Kak Ki SS. Brotokusumo (Alm), Pelatih Pembina Pramuka
4) Kak Hj. Nyi Moedjono Probopranowo, SH, Annas Gerakan Pramuka
j. Dalam Munas Gerakan Pramuka tahun 2008, telah menetapkan pemberian penghargaan tertinggi berupa Lencana Tunas kencana kepada:
1) Prof. Dr. Koesnadi Hardjasumantri, SH, ML (Alm),
2) Letjen TNI (Purn) H. Himawan Soetanto S.Sos, MM, M.Hum,
3) Letjen TNI (Purn) Rivai Harahap,
4) Mayjen TNI (Purn) Edi Mochamad Achir (Alm),
5) Laksamana Pertama (Purn) Soendoro Syamsuri (Alm),
6) Prof. Dr. Washington Pandapatan Napitupulu,
7) Brigjen Polisi (Purn) Dra Paula Bataona Renyaan (Alm)
Lencana Tunas Kencana adalah Tanda Penghargaan tertinggi Gerakan Pramuka yang pernah diberikan kepada tokoh-tokoh Gerakan Pramuka, diantaranya kepada Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Presiden RI Pertama, Soekarno dan Presiden Soeharto yang telah berjasa dalam memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan yang amat besar artinya bagi perkembangan Gerakan Pramuka.