28 Januari 2008

Sahabat

ANDIAWAN dan Robby adalah dua orang anak muda yang bersahabat karib sejak mereka duduk di sekolah dasar. Mereka bekerja sebagai tenaga kurir sparepart di salah satu perusahaan kereta api Eropa. Tugas mereka adalah mengatarkan sparepart-sparepart yang diperlukan dari satu dipo ke dipo yang lain dengan menggunakan kereta kuda.

Suatu sore menjelang senja, mereka berdua ditugaskan mengantar beberapa suku cadang ke dipo lain untuk perbaikan lokomotif yang mogok. Barang tersebut harus diantar malam itu juga karena besok pagi KA harus berangkat. Daerah lintasan yang akan mereka jalani terkenal dengan serigala buas yang dapat memangsa manusia. Akan tetapi, karena tugas dan dedikasi mereka pada perusahaan, akhirnya kedua sahabat ini berangkat juga.

Robby termasuk orangn yang sidikit takut dengan kegelapan, apalagi ada binatang buasnya. Namun, Andiawan membesarkan hatinya demi panggilan tugas perusahaan.

Setelah persiapan selesai, mereka pun berangkat dengan kereta yang ditarik oleh lima ekor kuda. Mereka akan melewati lima rimbunan pohon bambu yang menjadi sarang serigala buas tersebut. Begitu melewati rimbunan bambu pertama, tampak puluhan mata bercahaya dari balik rimbunan siap menerkam mereka, Robby pun bertanya, “Bagaiman kita akan melewati ancaman tersebut?”

Andiawan dengan tenang melepaskan seekor kuda dan langsung diserbu oleh serigala tersebut. Rimbunan kedua pun demikian, untuk menyelamatkan mereka, terpaksa Andiawan melepaskan kuda yang kedua. Terus demikian hingga pada rimbunan keempat dan mereka melepaskan kuda keempat.

Memasuki rimbunan pohon bambu yang kelima, Robby semakin bingung dan panik, karena kuda tinggal seekor. Jika yang seekor ini dilepaskan, maka mereka pun akan menjadi santapan empuk bagi serigala tersebut. Dalam kepanikannya dia bertanya kepada Andiawan, “Bagaimana melewati ancaman ini?”

Namun, Andiawan mengajak Robby untuk tetap tenang. “Pasti ada solusinya, yang penting amanah suku cadang ini harus dapat disampaikan dengan baik,” ungkap Andiawan.

“Tapi bagaimana caranya agar kita keluar dari ancaman ini?” tanya Robby dalam kepanikannya.

Andiawan memeluk Robby, dikatakan supaya Robby tetap ke dipo untuk mengantar suku cadang tersebut dan biarkan dia saja yang mengurus serigala-serigala tersebut.

Benar saja, begitu mendekat ke rimbunan pohon yang kelima, tali kekang kuda diserahkan kepada Robby untuk dikendalikan. Sementara itu, puluhan mata haus darah siap menerkam mereka. Tiba-tiba Andiawan menerjunkan dirinya ke arah rimbunan pohon tersebut dan segera menjadi santapan serombongan serigala. Andiawan pun tewas demi keselamatan sahabat dan amanah yang diberikan perusahaan.

***********************************************************

NILAI suatu persahabatan, sebenarnya dilihat dari ketulusan hati dan kesediaan untuk berkorban bagi orang lain. Andiawan telah mengorbankan kepentingan bahkan nyawanya bagi sahabat dan perusahaannya.

Sahabat manakah yang telah sedemikian hebat mengorbankan nyawanya untuk kepentingan orang lain? Dunia sudah semakin bertumbuh dalam keegoisannya, hubungan antar manusia semakin kering, tingkat persaingan semakin tinggi dan kemajuan teknologi yang telah memungkinkan manusia untuk tidak berhubungan dengan orang lain tanpa melalui tatap muka atau bersalaman. Diperlukan seorang sahabat yang menjadi teman setia di kala suka maupun duka. Bagi mereka – sahabat kita – yang terpaksa harus berpisah dengan keluarga karena penempatan di salah satu daerah, tentu teman-teman satu mes atau sekamar menjadi sahabat sejati mereka. Banyak kejadian rekan-rekan kita yang mengalami musibah atau sakit secara mendadak, sementara ia jauh dari keluarga. Namun, yang melakukan pertolongan pertama justru sahabat-sahabat dekatnya dan ini dilakukan justru dalam empati yang sangat mendalam.

Menjadi sahabat di kala senang dan berkelimpahan adalah hal yang sangat wajar karena siapa pun bisa melakukan hal itu. Namun, menjadi sahabat justru di kala mereka dalam keadaan susah dan berduka menjadikan nilai persahabatan tersebut begitu tingga. Dalam dunia yang semakin “bengkok” ini intisari persahabatan acapkali dibungkus oleh hamparan-hamparan pamrih untuk jangka panjang. Acapkali persahabatan dibangun supaya orang tersebut ingat kalau ada putaran mutasi, supaya proyek dapat dimenangkan dan bahkan persahabatan dibangun untuk menjatuhkan orang tersebut di kemudian hari.
Persahabatan yang sejati tidak melihat hasil dan buah dari persahabatan tersebut, namun kedua belah pihak menikmati proses yang terjadi sebagai bagian dari tugas kehidupan. Itulah sebabnya Richard Exley (2002) mengemukakan, “ Sahabat sejati adalah orang yang mau mendengar dan mengerti ketika Anda mengungkapkan perasaan Anda yang paling dalam. Ia mendukung ketika Anda berjuang. Ia menegur dengan lembut penuh kasih ketika Anda berbuat salah, dan ia memaafkan ketika Anda gagal. Seorang sahabat sejati melecut Anda untuk pertumbuhan pribadi, mendorong Anda untuk memaksimalkan potensi Anda sepenuhnya. Adapun yang paling menakjubkan, ia merayakan keberhasilan Anda seolah-olah keberhasilannya sendiri.”

Ketika sang mentari mulai menampakkan wajahnya hari ini, mari kita merenung sejenak, “Sudahkah kita menjadi sahabat sejati bagi orang lain, dan siapakah sahabat sejati kita yang sesunggunhnya hingga hari ini?”




Marpaung, Parlindingan
Dalam bukunya berjudul: “Setengah Isi Setengah Kosong”
Penerbit: MQS Publishing

Profil Anggota DKC Sragen

Eko Pathi Wianto
Jabatan : Ketua DKC
Cowok yg satu ini terlihat kalem, emang kalem si.. Perawakan yang ga terlalu tinggi namun proporsional dangan postur tubuhnya. Suka touring, diskusi, so ga heran kalau dia diposisikan di garda depan kepengurusan DKC. Orangnya ramah, siapa pun yang dia jumpai akan selalu disapa. Maklumlah, setiap hari yang dipelajari tentang PPKn..., jadi ya harus bisa mengamalkan. Tul ga...? Kalau urusan diplomasi, wah, temen kita yang satu ini patut di acungi jempol lho... 4 jompol sekali gus deh buat Eko Pathi Sragen. Yang paling hebat lagi, semangat hidup yang tinggi yang dimiliknya. Jarak Sragen - Miri ga mengikis semangatnya untuk berbuat yang terbaik. He..he..he..
Dyah Anggraini PU
Jabatan : Wakil Ketua DKC
Nah, yang satu ini bisa dikatakan Bunda kita nih. Perawakannya yang super, menempatkan doi di rangking kedua manusia subur di jajaran pengurus DKC Sragen. Orangnya penyabar, apa lagi sama anak-anak kecil. Pantes juga kali ya jadi Bundanya adik-adik Siaga. Ya, wajar lah, dia kan anak Psikologi. Doi yang sekarang semester enam Psikologi UMS ini juga sering dijadikan tempat curhat bagi temen2 DKC kalo pas lagi banyak masalah. Bagi temen2 yang mungkin lagi banyak masalah bisa konsultasi ke dia kok. Kalo pas kegiatan, biasanya gratis alias ga dipungut bayaran sepeser pun. Oya, selamat juga deh buat PU. Sekarang jadi ASDOS (Asisten Dosen) lho...

Purwadi Eko S, S.Pd.
Jabatan : Sekretaris 1
Wah, ga usah banyak komentar deh dengan Pak Guru yang satu ini. Yang jelas, dah banyak asam garam yang telah dienyamnya. Beliau lah orang yang menjadi panutan di DKC saat ini. Satu-satunya anggota yang sudah bergelar sarjana. Dan sekadar memberi tahu nih, bentar lagi beliau ini akan tambah gelarnya menjadi M.Pd. Wah, hebat ya. Kesibukan kesehariannya yaitu mengajar PPKn di SMP Muh Gemolong, juga sebagai Pembantu Pembina di Gudep SMA 1 Gemolong. Huh, cepat atau lambat, dia akan meninggalkan DKC, coz secepat atau selambat itu pula dia akan mengakhiri masa lajangnya. BTW, siapa calonnya ya.. Tapi tenang, dedikasinya terhadap Pramuka akan tetap mengalir sampai kapan pun.


Mahesi
Jabatan : Sekretaris 2
Posisi ini sebenernya masih kosong sejak ditinggalin sama Mahesi. Belum ada orang yang tepat yang bisa menggantikan posisi ini. Ya, memang posisi ini merupakan posisi yang lumayan strategis. Jadi perlu orang yang bener2 mumpuni di bidangnya. Doi mau tidak mau harus meninggalkan posisi ini karena kesibukan belajar di Jakarta. Temen kita satu ini fasih banget cas cis cus pake Bahasa Inggris. Ga heran kalo dah banyak penghargaan disabetnya. Sampe tingkat provinsi malah. Bangga deh buat Mahesi. Moga sukses menimba ilmu di Ibu Kota. Kami tunggu dharma baktimu untuk yang berikutnya.

Tiwik Wulandari
Jabatan : Bendahara
Ini nih temen kita yang paling imut... Siapa sih yang ga gemes liat kedua pipinya yang tembem itu? Tiwul, temen2 biasa panggil dia gitu. Dia nih yang gaweane pegang duit DKC. Kepiawaiannya ngurusi duit ga diragukan lagi. So, dari dulu ga da yang sanggup menggantikan posisinya. Kesibukannya sebagai staff TU di SMK PGRI 1, Karangmalang, Sragen, tidak membuatnya bosan terhadap kegiatan Pramuka. Dia aktif banget di DKC sejak masih sekolah dulu. Selain sebagai staff, dia juga kuliah di UNSA jurusan Teknik Informatika lho... Wah, ternyata padet juga ya kegiatannya... Pokoknya, sukses aja deh but Mbak Tiwul... Semangat...!!!

Fendi Rohmawan
Jabatan : Ketua Bidang Giat Operasional
Sekilas, temen kita yang ini tampak gede. Ya, boleh dibilang gitu lah. Sejak sembuh dari DB, mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat. Huh..!!! PEPEN, begitu panggilan dia. Nah, ini nih yang menempti urutan nomor wahid manusia subur di jajaran DKC Sragen. Dio paling ga betah sama yang namanya obat nyamuk bakar. Trus, kalo tidur di sanggar hampir-hampir ga pernah lupa bawa tiker sendiri dari rumah. Maklum lah... Perlu ukuran double buat temen kita ini. Sedikit pendiam, tapi suka guyon juga lho. Trus, kalo diajak ngobrol, dia paling betah. Ngobrolin apa aja deh. Politik?Sosial?Budaya? Doi kuliah di UNS, Kimia.

Patma Kartika Sari
Jabatan : Anggota Bidang Giat Operasional

Kalo urusan konsumsi, nih dia nih jagonya. Yakin, sampai saat ini belum ada yang bisa menggeser posisi dia sebagai seksi konsumsi di setiap kegiatan. Sedikit pendiam, tapi enak diajak ngobrol. Mahasiswi semester 6 jurusan FKIP Fisika UNS ini paling doyan sama sambel. Doi sering bingung kalo makan ga da sambelnya. Selain itu, dia makannya lumayan banyak lho. Calon Ibu Guru FISIKA ini termasuk orang yang sabar dalam menghadapi berbagai permasalahan hidupnya. Trus, dia juga tipe pembimbing. Jadi, ga heran kalo doi sering dijadikan tempat curhat sama temen2nya. Wah, pokoknya calon ibu yang baek deh... Acungan dua jempol buat Mbak Patma...


Bakat Sukino
Jabatan : Anggota Bidang Giat Operasional
Manusia Polos, begitu kita bisa menjulukinya. Kejujuran, adalah satu hal yang sangat dia junjung tinggi. Dia bilang tahu kalo dia tahu, dan dia bilang tidak tahu kalau dia memang benar2 tidak tahu. Dia paling anti sama yang namanya “Lari dari tanggung jawab.” Dia typical orang yang selalu ingin tahu. “Malu bertanya sesat di jalan” begitu falsafah yang selalu di pegangnya. Ya, mungkin itu yang dia jadikan senjata yang paling ampuh dalam untuk mewujudkan cita-citanya menjadi “Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.” OK, Good Luck deh buat Adek kita yang satu ini. Bentar lagi dia akan menjalani UJIAN NASIONAL. Kita doain semoga LULUS UJIAN dengan nilai yang memuaskan.


Agnes Nurcahyono
Jabatan : Ketua Bidang Teknik Kepramukaan
Kok namanya nama cewek??? Gitu tuh setiap kali pertama orang kenal ma dia. Doi yang satu ini sering di panggil Simbah coz rambutnya dah dua warna sih. Tapi di tetep PD lho. Doi ini orangnya pendiam, gak neko2 dan ramah. Ni salah satu orang yang doyan begadang dan ngobrol. Banyak yang bilang doi yang satu ini mirip sama Pak Ketua Eko Pathi. Bahkan sering dikira dua cowok ini sodara. Iya, sodara beda bapak, lain ibu. Makannya banyak, tapi paling ga doyan ama yang namanya sambel. Kesibukannya kuliah di UGM Jurusan Akuntansi tidak mematahkan semangatnya untuk tetap aktif di Dewan Kerja. Ohya, bentar lagi dia lulus lho. Sukses ya buat Mas Agnes... Jangan lupa makan-makannya. He..he..he..


Ida Aryani
Jabatan : Anggota Bidang Teknik Kepramukaan
Kalo mau begadang, barangkali doi yang satu ini cocok buat dijadikan temen ngobrol. Dia paling betah melek diantara temen-temen cewek yang lain. Apalagi kalo diajak ngejam. Dia suka nyanyi. Nah, cocok banget tuh ama kamu yang pinter maen gitar. Kesibukan doi saat ini kuliah di UNS, ngambil Bahasa Jawa. So, kalo pengin belajar Bahasa Jawa, mengupas dunia pewayangan atau segala macem hal ikhwal tentang sastra dan budaya jawa, dia nih ahlinya.


Ayom Wisnu W.
Jabatan : Anggota Bidang Teknik Kepramukaan
Ni temen kita yang sebentar lagi juga akan menjalani UJIAN NEGARA. Kita doain deh semoga sukses, LULUS dengan nilai yang memuaskan. Ehmm.., temen kita yang satu ini adalah tipikal orang yang rajin dan pekerja keras. Apa pun yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya selalu diselesaikan dengan baik. Orangnya agak pendiam sama orang yang belum terlalu dikenalnya. Tapi begitu dah kenal, dia akan berubah menjadi orang yang asyik dan rame. Kalo mau mancing, ke tempat dia aja coz rumahnya deket Waduk Blimbing. Wah asyik tuh but refreshing. Kapan2 kita maen ya Yom... OK, Good Luck for You...!!!


Rudik Ismanto
Jabatan : Ketua Bidang LITEV
Siapa sih yang ga kenal Kang Mas kita yang satu ini? Kayanya seantero jagad ini tahu dia deh. Maklum, keterlibatannya dalam berbagai kegiatan di Kwartir Cabang menjadikan doi dikenal banyak orang. Kesibukannya sebagai Pak Guru di Sekolah Dasar Negeri Gesi 1. Selain itu, juga sebagai Pembantu Pembina Penggalang di SMP N 1 Gesi. Saat ini, doi juga masih sibuk kuliah di Universitas Terbuka. Denger-denger sih juga dah mau lulus gitu... Doi typical orang yang rame, suka guyon, suka ngobrol, diskusi. Tapi sayang, dia mudah ngantuk makannya juga banyak lho...
Semangat deh buat Mas Rudik. Sukses ya Bang...


Indah Kusuma W.
Jabatan : Ketua Bidang LITEV
Nah, salah satu yang menjadi ikon DKC Sragen adalah temen kita yang satu ini. CEBRET, begitulah dia biasa dipanggil. Orangnya imut. Ga heran dia menjadi idola bagi temen-temen DKC dari daerah lain. Kebiasaan dia yang bikin temen2nya sebel yaitu lama bangat mandinya. Maklumlah, cewek selalu berusaha menjaga dirinya. Ga usah heran kalo doi yang satu ini jarang terlihat, coz dia sibuk kuliah di PGSD UNS. Jadi, calon guru juga nih... Wah, mau donk jadi muridnya... Buat indah, semangat deh... BTW, masih suka pegang ”jenthikan” temennya ga nih... Good Luck deh buat Si Cebret. Pokoknya, DKC ga da Lo ga Rame...!!!


Arif Raman Hakim
Jabatan : Anggota Bidang LITEV
Ni dia nih adek kita yang paling muda di antara temen2 yang lain. Dia masih duduk di bangku SMA lho. Hobinya cukup ekstrim, yaitu: MUNCAK. Wah, dah berapa banyak ya puncak gunung yang telah ditaklukkanya??? Ohya, doi juga jago silat lho. So, hati2, jangan macem2 ma dia. Salah2 bisa kena tendangan mautnya. Waspadalah..!!Waspadalah..!! Dia typical orang yang pendiam. Ya, maklumlah dia terbilang baru di DKC. Tapi dia juga sregep lho...
Prihatin Tri S.
Jabatan : Ketua Bidang BINBANG
Nah, kalo yang satu ini banyak yang menyebutnya: Manusia Tanpa Ekspresi. Dia tuh orangnya ga kekehen omong. Tapi kalo dah bekerja, uh, tak kenal lelah, letih, linglung dan lunglai. Pemikiran2 yang up to date selalu dia berikan tepat pada waktuya. Dia mempunyai idelisme yang tinggi. So, kadang temen2nya tuh sulit menebak jalan pikirannya. Doi yang kuliah di UNDIP, Geologi ini sering banget meluangkan waktunya untuk selalu datang dalam setiap rapat dan kegiatan, walaupun harus bolak-balik Semarang-Sragen. Tapi, tak pernah sedikit pun bosan dirasakannya. Karena dia mempunyai semangat hidup yang RUAR BIASA. Wah, ternya anak2 DKC Sragen tuh hebat2 ya...


Isti Wulandari
Jabatan : Anggota Bidang BINBANG
“Isti, tangi Is... Wis padhang. Gek ndank tangi. Rejekine selak di thothol pitik lho...!!!” Begitu yang biasa terjadi sama doi yang satu ini kalo pas kegiatan. Susah banget dibangunin. Trus kalo tidur lamanya minta ampun. Temen kita ini juga takuk lho sama yang namanya “AIR”, terbukti dari dia yang males kalo disuruh mandi. Tapi tar dulu, walau demikian, doi ni calon perawat lho. Cewek yang mempunyai senyum manis ini tercatat sebagai Mahasiswi Semester 4 Keperawatan UNDIP. Wah, salut deh buat Mbak Isti. Selain pinter, aktif lagi di Pramuka. Oh ya Mbak, masih sering ikutan DEMO ga Mbak...??? He..he..he...


Wawan Kurniawan
Jabatan : Anggota Bidang BINBANG
Nih, cowok yang satu ini bisa dibilang nggemesin. Dia tuh asalnya dari Ngawi, Jawa Timur. Kalo ditanya kenapa bergabung dengan DKC Sragen, dia dengan PD selalu menjawab, “Dalam rangka mencerdaskan Jawa Tengah.” Maksud Lohh...??? Tapi salut buat Wawan, semangat belajarnya luar biasa. Dia termasuk orang yang simpel. Dia hanya mengenal angka satu sampe angka delapan dalam hidupnya. Setiap pagi belajar berhitung. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, satu...!!! Begitu dan selalu begitu. Heran??? Tanya Kenepa... BTW, gimana kabar “SOULMATE”-nya dari Negeri Utara itu??? Wah, ternyata DIANPINSAT 2007 kegiatan yang berkesan buat dia...

Dari Anak Desa HIngga Menjadi Jenderal Besar

Liputan6.com, Bantul: Di Desa Kemusuk, wilayah Godean, Bantul, sekitar 15 kilometer sebelah barat Kota Yogyakarta, Soeharto dilahirkan pada 8 Juni 1921. Ia adalah anak tunggal pasangan Sukirah dan Kertosudiro. Sehari-hari, ayah Soeharto bekerja sebagai pejabat irigasi (ulu-ulu), yang bertanggung jawab membagi air irigasi di berbagai sawah di desa tersebut.
Rumah tempat Soeharto dilahirkan dulunya berdinding bambu. Selain di rumah tersebut, masa kecil Soeharto diwarnai beberapa kali pindah tempat di sejumlah rumah kerabatnya di luar Dusun Kemusuk. Boleh dibilang, hampir tak ada yang istimewa dalam masa kecil dan remaja

Soeharto. Pertama, duduk di bangku sekolah menengah pertama pada usia 19 tahun. Selanjutnya Soeharto masuk Sekolah Bintara KNIL (tentara era Pemerintah Kolonial Hindia Belanda) di Gombong, Jawa Tengah, sebelah barat Yogyakarta. Inilah awal karier militer Soeharto yang kelak mendominasi kehidupannya.
Ketika berusia sekitar 26 tahun atau saat berpangkat letnan kolonel, Soeharto menikah dengan Raden Ayu Siti Hartinah--yang kelak populer dengan panggilan Ibu Tien. Siti Hartinah adalah putri Soemoharyomo, seorang wedana di Solo.


Titik penting perjalanan Soeharto tampaknya dimulai pada 11 Maret 1949. Ketika itu Brigade X/Wehrkreise III yang dipimpin Letkol Soeharto menyerang dan berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam. Peristiwa ini dalam lembaran sejarah, terutama yang ditulis pada era Orde Baru, disebut-sebut sebagai Serangan Umum 1 Maret. Serangan itu membuktikan bahwa Republik Indonesia masih ada.


Karier militer Soeharto kemudian menanjak pada 1 Januari 1960. Pria asal Kemusuk itu dipromosikan menjadi brigadir jenderal. Dan setahun kemudian Soeharto ditunjuk sebagai Komandan Komando Cadangan dan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad). Tahun berikutnya Soeharto terpilih sebagai Komandan Mandala untuk pembebasan Irian Barat (Papua) dari cengkeraman Belanda. Ia pun dipromosikan menjadi mayor jenderal.


Langkah Soeharto menuju tampuk kekuasaan ditandai dengan pemberontakan Gerakan 30 September 1965 (versi pemerintah menyebutkan G30S/PKI--Red.). Kala itu terjadi percobaan kudeta yang dipimpin Letnan Kolonel Untung, Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa yang bertugas sebagai pasukan pengawal istana. Buat memuluskan gerakan kudetanya, Untung dan pasukannya menculik enam jenderal dan seorang letnan satu, ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution. Semua korban penculikan itu kemudian dibunuh dan dikuburkan di sebuah lubang di kawasan Lobang Buaya, Jakarta Timur--daerah pinggiran Bandar Udara Halim Perdanakusuma.


Menghadapi kudeta itu, Soeharto berhasil mengkonsolidasikan TNI AD sekaligus meredam upaya perebutan kekuasaan negara. Dengan memegang Surat Perintah 11 Maret alias Supersemar, Soeharto akhirnya mengumumkan pembubaran Partai Komunis Indonesia dan menyatakannya sebagai partai atau organisasi terlarang.
Setahun kemudian, tepatnya tanggal 22 Februari 1967, Soeharto selaku pemegang Ketetapan MPRS Nomor XXXI Tahun 1967 menerima penyerahan kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno. Dalam jangka waktu sekitar sebulan, yakni tanggal 7 Maret 1967, melalui Sidang Istimewa MPRS, Soeharto ditunjuk sebagai pejabat presiden. Seminggu kemudian Soeharto dilantik menjadi presiden kedua Republik Indonesia.


Adapun dalam mengisi waktu luangnya, Soeharto yang dianugerahi gelar Jenderal Besar TNI itu senang merawat burung beo peliharaannya. Ada suara khas dari beo tersebut, yakni burung itu dapat mengucapkan "Pak Presiden Soeharto". Dan kini, Smiling General yang memang terkenal dengan senyum khasnya itu telah meninggalkan rakyat Indonesia. Pak Harto--demikian banyak orang kerap menyapanya--meninggalkan enam anak dan beberapa cucu. Selamat jalan Pak Harto.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

Innalillahi wa innailaihi rojiun..

Segenap Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega
Kwartir Cabang 11.14 Kabupaten Sragen

Mengucapkan Turut Berbelasungkawa atas Meninggalnya:


Bapak H.M. Soeharto
(Mantan Presiden RI Kedua)


Semoga Amal Ibadah Almarhum Semasa Hidupnya Diterima Allah SWT.
dan Keluarga yang Ditinggalkan Senantiasa Diberikan Ketabahan.
Amin...

24 Januari 2008

Hal-ikhwal Tentang Anthurium

Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan yg namanya Gelombang Cinta (Wave of Love ) kaya gambar di samping ini. Bunga ini memiliki nilai jual yang tinggi. Maka tak heran kalau banyak orang dari berbagai macam kalangan menjadikannya sebagai bisnis sampingan, karena memang hasilnya sangat menjanjikan. Wah, ternyata selain hobi, bisa mendatangkan hoki juga ya..?? Namun, ternyata banyak fenomena yang terjadi di masyarakat karena tanaman yang satu ini. Nah, bagaimana dengan Anda? Tertarik juga kah untuk turut mengoleksinya? Ada informasi cukup lengkap informasi tentang tanaman yang satu ini. Anda bisa klik di www.daoenbagoes.com Selamat menyalurkan hobi semoga mendatangkan hoki.






Kupu-kupu pagi

Pagi hari. Terang. Langit biru cerah, gak biasa. Di jalan, pemandangan yang biasa: Manusia yang (maunya) bergegas kerja. Wajah-wajah masih setengah mengantuk, membisu di balik kaca mobil. Motor-motor berdengung seperti sekawanan tawon. Suara klakson tak sabar. Biasa. Klise. Tapi di suatu pagi yang terang dan tidak biasa, coba naikkan pandanganmu sejenak. Sekitar dua meter di atas barisan kendaraan di jalan. Agak ke tepi. Di antara hijau pepohonan. Ah, ya... mungkin dirimu tak seberuntung aku. Sepenggal jalan yang kulalui tiap pagi masih menyisakan deretan pepohonan yang ya... cukuplah. Ya, jadi jika dirimu masih cukup beruntung, cobalah mendongak sedikit pada ranting dan daun yang menaungi pingiran jalan. Berbahaya? Dalam gerak yang merayap seperti itu, rasanya sih cukup aman. Nah, di suatu pagi dengan langit biru cerah, coba naikkan sudut matamu sejenak. Jika kau seberuntung aku, maka di sana kau akan melihat hal yang luar biasa. Ternyata ada keriuhan lain di atas sana. Kau akan melihat buanyaaak kupu-kupu berterbangan. Sekawan kupu-kupu kecil bersayap kuning pucat terbang beriringan mengitari sebatang angsana. Dari pucuk yang satu ke pucuk yang lain. Dari ranting ke ranting. Dari pohon ke pohon. Kupu-kupu di hampir setiap batang pohon yang berbunga malu-malu tak pamer. Ada sepasang kupu-kupu bersayap hijau kebiruan yang cantik berkejaran di pucuk glodongan. Kupu-kupu kuning terang melayang merendah. Haha... kupu-kupu hitam terbang menyeberang jalan. Kupu-kupu kuning terang hinggap sejenak di helm kuning :)Pagi yang menyenangkan. Bukan pagi yang biasa, pasti...
Seperti bunga putih yang hanya mekar sekejap dan mewangi di tengah malam, si ratu malam Wijaya Kusuma. Tanpa perlu melihat wujud tanaman maupun bunganya, dengan hanya mendengar namanya; di benakku langsung saja tergambar wajah Ibu. Ibu yang pernah beberapa kali sengaja menunda tidur hanya untuk menunggu menyaksikan tujuh (atau pun hanya dua) kuntum Wijaya Kusumanya mekar-serentak- sekejap-mewangi dan kemudian kembali layu. Ibu yang masih saja sampai kini, sayup terdengar dari balik jendela kamarku, menghitung kuncup-kuncup bunga -- yang menyeruak dari ketiak daunnya itu -- sambil menduga kapan saatnya bunga itu akan mekar. Yang masih saja sampai kini berseru, "ah… tadi malam ternyata mekarnya", bila mendapati kuncup-kuncup bunga yang sudah melayu di pagi hari. Sepanjang ingatanku, walaupun tak yakin benar, di setiap tempat kami pernah bernaung, selalu ada setidaknya sebatang tanaman ini di pekarangan. Ah… besok kan kutanyakan pada Ibu apakah ingatanku ini benar…

Kata-kata Bijak

Horce Mann:
"Tidak berbuat apa-apa bagi sesama itu sama dengan meniadakan diri kita sendiri. Kita harus bersikap baik dan murah hati, kalau tidak, kita melewatkan bagian terbaik dari kebenaran. Hati yang melampaui dirinnya sendriri menjadi lebih besar dan penuh sukacita. Ini rahasia kehidupan batin. Kita paling menguntungkan diri sendiri ketika kita berbuat sesuatu bagi sesama"

Socrates:
"Hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi (unexamined life is not worth living). Hanya ada satu tempat di dunia ini di mana manusi terbebas dari segala ujian hidup, yakni kuburan. Berarti, tanda bahwa manusia tersebut masih hidup adalah ketika dia mengalami ujian, kegagalan, dan penderitaan. Labih baik kita tahu kenapa kita gagal dari pada tidak tahu kenapa kita tidak berhasil".

Kesejahteraan adalah gagasan, diperlukan langkah nyata untuk mencapainya. Kesejahteraan adalah tunas harapan, diperlukan optimisme untuk menumbuhkannya.
Kesejahteraan adalah USAHA, diperlukan keteguhan hati untuk mencapainya.

John Sifonis:
"Different isn’t always better but the best always different".
(Berbeda tidak selalu lebih baik, namun yang terbaik selalu berbeda).

Martin Luther King:
"Jika seseorang terpanggil menjadi tukang sapu jalan, hendaklah ia menyapu jalan sebagaimana Michael Angelo melukis atau Beethoven menciptakan musik atau Shakespeare menulis puisi. Hendaknya ia menyapu jalan dengan sangat baik sehingga segenap isi surga dan bumi serentak menghentikan kegiatan mereka dan berkata, di sini tinggal seorang penyapu jalan yang agung yang menjalankan tugasnya dengan sangat baik".

Ziggy:
"Ánda bisa mengeluh karena mawar berduri atau bersukacita karena duri berbunga mawar"
"Ketika kita memandang permasalahan dan beban itu berasal dari dalam diri kita, justru pada saat itu sebenarnya kitalah yang sedang bermasalah." Sedangkan pepatah Cina mangatakan "Daripada mengutuki kegelapan lebih baik ambil sebatang lilin dan nyalakan." (Stephen Covey)

Isabel Moore:
"KEHIDUPAN ini ibarat jalan satu arah. Seberapa banyak pun perubahan rute yang Anda tempuh tidak satu pun akan membawa Anda kembali. Begitu Anda mengetahui dan menerima hal itu, kehidupan akan tampak menjadi jauh lebih sederhana.

Glenn Clark:
"Jika Anda ingin menempuh jarak jauh dan cepat, maka ringankanlah beban Anda. Tinggalkan segala iri, kecemburuan ketidakrelaan mengampuni, sikap mementingkan diri sendiri dan ketakutan."

Thomas Alfa Edison:
"Banyak orang yang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka menyerah"

Dorothy Law Nolte:
Kalau seorang anak hidup dengan kritik, ia akan belajar menghukum.
Kalau seorang anak hidup dengan permusuhan, ia akan belajar kekerasan.
Kalau seorang anak hidup dengan olokan, maka ia akan belajar menjadi malu.
Kalau seorang anak hidup dengan rasa malu, ia akan belajar merasa bersalah
Kalau seorang anak hidup dengan dorongan, ia akan belajar menjalankan keadilan
Kalau seorang anak hidup dengan ketenteraman, ia belajar tentang iman.
Kalau seorang anak hidup dengan dukungan, ia belajar menyukai dirinya sendiri
Kalau seorang anak hidup dengan penerimaan serta persahabatan, ia akan belajar untuk mencintai dunia.

Pepatah Indian Kuno:
"When you were born, you cried and the world rejoice. Live your life in such a manner than when die, the world cries and you rejoice."
(Ketika kau lahir, kau menangis dan dunia berbahagia. Jalani kehidupanmu dengan berarti, maka ketika engkau meninggal dunia akan menangisimu dan engkau bahagia)

Abaraham Lincoln:
"Tidak ada orang yang tersesat dijalan yang lurus"
Parlindungan Marpaung:
Saat orang lain diam, kita mulai berjalan.
Saat orang lain jalan, kita mulai berlari.
Saat orang berlari, kita sudah sampai.
Saat orang lain sampai, kita istirahat.
Saat orang istirahat, kita sudah mulai jalan lagi.

Kata Bijak

Kesejahteraan adalah gagasan, diperlukan langkah nyata untuk mencapainya. Kesejahteraan adalah tunas harapan, diperlukan optimisme untuk menumbuhkannya.
Kesejahteraan adalah USAHA, diperlukan keteguhan hati untuk mencapainya.